Bertemu Nafi'
.

Menjadi Guru itu harus selalu siap dengan solusi yang jitu. Guru juga harus siap dengan cerdas merespon, ketika menghadapi keluh kesah anak murid nya.
.

Namun, dengan berbagai kesibukan, banyak juga guru yang masih memakai kacamata benar/salah. Sehingga terkadang Guru cenderung seolah mencari-cari kekurangan dan kesalahan murid.
.

Hasilnya, murid selalu merasa tidak pernah benar dan itu justru menggembosi semangat belajar.
.

Begitu pula dengan Nafi'.
.

Dalam proses belajar nya, Nafi',
merasa waktu dan energinya banyak tersita oleh rasa tidak se- briliant dengan kawan di kelas.
.

Dia berfikir; "Kalau saya terus"an fokus pada kekurangan saya, kapan saya mau berkembang".
Saya menimpali;
"Iya, masak tiap hari meratap
nangis cendol, ambyar, 😅 ditambah rasa minder terusan".
.

Di kelas saya, Nafi' menemukan bahwa; Hidup ini terlalu singkat untuk hal hal demikian, dia pun lebih focus on his skills( strenght), instead of focusing on his weaknesses.
.

Sayapun belajar dari Nafi' bahwa;
Guru itu harus memikirkan
Bagaimana memanfaatkan hal yang berbeda dari lainnya, agar tidak ada hal yang terbuang karena pada dasarnya semua hal pasti akan berguna tapi pada tempat yang berbeda.
.

Thanks Nafi', I love you!

---

Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/umi-rukailah-safari/message
Support this podcast: https://podcasters.spotify.com/pod/show/umi-rukailah-safari/support