Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


(S04E13) Saya membuat postingan ini di akhir Juli 2023, dengan usia pernikahan 2,5 tahun. Masih sangat seumur jagung. Masih termasuk di halaman awal dari ribuan halaman perjalanan di depan.


Menikah bagi laki-laki, berarti menjadi kepala keluarga. Menjadi pemimpin untuk istri dan anak. Menafkahi keluarga, memenuhi kebutuhan mereka. 


Bagi pria yang sudah menikah bertahun-tahun, mungkin sudah terbiasa dengan menjalani 3 peran sekaligus: menjadi kepala keluarga, bapak, dan suami. 


Saya masih beradaptasi dengan hal itu.


Dulu, bangun pagi, saya hanya memikirkan apa yang saya lakukan dalam satu hari itu. Apa saja yang harus dipersiapkan, apa saja rencana ke depannya. Sekarang, saya bangun pagi, pikiran saya langsung terpecah menjadi beberapa cabang. 


Saya bangun tidur sekitar jam tiga pagi. Saya pertama langsung mengecek popok bayi apakah tembus atau tidak. Terus saya membenarkan posisi tidurnya. Bayi mulai banyak gerak saat tidur. Saya sudah di tahap tidak kaget lagi ketika bangun-bangun ada kaki bayi di kepala saya.


Saya bikin kopi untuk memberikan fokus lebih di pagi hari. Kalau cucian piring masih menumpuk, ya sekalian saya cuci dulu. Kalau ternyata sudah selesai, saya bisa langsung mengerjakan kerjaan saya.


Saya punya waktu kurang lebih 2 jam sebelum waktu solat Subuh, dan sebelum memasuki waktu istri saya memasak. Istri memasak biasanya dimulai dengan menanyakan mau makan apa hari ini, lalu mengecek bahan dapur sudah lengkap apa belum, kalau belum berarti beli dulu, kemudian baru kembali ke dapur untuk memulai memasak.


Saat istri memasak, saya punya opsi: apakah saya lanjut mengerjakan kerjaan saya atau mau bersih-bersih rumah (menyapu, mengepel, dan sejenisnya). Tapi biasanya dua opsi terhapuskan ketika anak saya bangun. Berarti saya harus menemaninya, juga menjaganya jauh dari dapur agar tidak menganggu urusan masak-memasak.


Contoh lain,


Dulu, saat saya naik motor, yang saya persiapkan, ya, helm saya, masker saya, dan barang bawaan saya (dompet, helm, powerbank, sunglasses, dll). Sekarang, saat saya naik motor, saya harus mempersiapkan barang bawaan saya, barang bawaan istri, dan barang bawaan bayi.


Barang bawaan bayi itu berarti satu tas merah kecil berisi: botol air minum bayi, tisu kering, tisu basah, popok cadangan, kaus kaki, dan masker.


Barang bawaan istri sebenarnya lebih sedikit dan kurang lebih sama dengan saya, tapi ini harus tetap saya cek dan tanya ke istri apakah semuanya sudah lengkap.


“Dompet sudah bawa?”


“Handphone?”


“Hand sanitizer?”


Semua ini menjadi hal lumrah yang harus dilakukan. Karena sekarang, saya  berjalan satu paket, satu keluarga dengan istri dan anak saya.


Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


***


Tulisan lebih lengkapnya bisa dibaca di sini: http://www.aldypradana.com/2023/07/menjalani-3-peran-sekaligus.html


Alternatif link (1): https://karyakarsa.com/aldypradana17/menjalani-3-peran-sekaligus


Alternatif link (2): https://medium.com/@aldypradana/menjalani-3-peran-sekaligus-9b326b745243


Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


***


Terima kasih sudah mendengarkan podcast ini. Kalau kamu suka episode ini dan ingin mengapresiasi kreator, kamu bisa memberikan tip di KaryaKarsa berikut ini: https://karyakarsa.com/aldypradana17


Have a nice day 🙂


***


Blog: http://www.aldypradana.com


Twitter (X): https://twitter.com/aldypradana17


Instagram: https://www.instagram.com/aldy_pradana17/


YouTube: https://www.youtube.com/c/aldypradana


Other Social Media: https://beacons.ai/aldypradana17


***


Link Gitar: https://shope.ee/7pS8BHjnvc


Link Jam Tangan: https://shope.ee/6zssif942j


Link Kacamata: https://tokopedia.link/p5A62SQzdEb

---

Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/aldypradana/message

Twitter Mentions